Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang makin nyatu aja sama warga Desa Sukodadi. Salah satunya, mereka ikut hadir dalam acara jam’iyah tahlil yang digelar di rumah Bapak Nur Akhsan dan Ibu Fitri Kamelia.
Acara malam itu berlangsung khidmat dan hangat. Para mahasiswa duduk bareng warga, ikut ngaji, mengamini doa, dan menikmati suasana tahlilan yang adem ayem khas pedesaan.
Usai doa bersama, para mahasiswa KKN dipersilakan untuk memperkenalkan diri satu per satu. Dengan wajah sedikit gugup tapi semangat, mereka menyampaikan asal kampus, jurusan, dan tujuan hadir di tengah masyarakat Sukodadi.
Tak cuma perkenalan, mereka juga memaparkan beberapa program kerja yang bakal dijalankan selama masa KKN, seperti program ekonomi, kesehatan lingkungan, pendidikan, serta kegiatan keagamaan dan sosial. Respon warga? Tentu positif!
“Seneng sih Mas, mereka nggak cuma datang terus diam, tapi juga cerita programnya. Jadi kami tahu dan bisa dukung,” ujar salah satu warga yang hadir.
Bapak Nur Akhsan pun mengapresiasi kehadiran mereka, “Bagus, anak-anak muda ikut nguri-uri tradisi dan mau berkontribusi. InsyaAllah berkah.”
Kehadiran mahasiswa KKN malam itu membuktikan bahwa KKN bukan cuma soal kerja program, tapi juga soal menyatu, belajar, dan tumbuh bareng masyarakat.
Share :