Kegiatan rutin Pengajian Selapanan Manaqib Jawahirul Ma’aniy kembali digelar dengan penuh kekhidmatan pada Ahad, 26 Oktober 2025, bertempat di Majlis Ta’lim API Sukodadi. Acara yang diikuti oleh jamaah dari dalam maupun luar Desa Sukodadi ini berlangsung sejak pagi hari dengan suasana religius dan penuh semangat ukhuwah.
Rangkaian kegiatan diawali dengan hafalan khataman Al-Qur’an, yang menjadi pembuka penuh berkah bagi seluruh jamaah yang hadir. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan tahlil bersama sebagai bentuk doa dan dzikir untuk para leluhur dan kaum muslimin.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan manaqib kitab Jawahirul Ma’aniy yang dipimpin langsung oleh Abah Kyai Ahmad Mahfud, pengasuh Majlis Ta’lim API Sukodadi. Suasana menjadi semakin khusyuk saat lantunan manaqib menggema, mengingatkan jamaah akan keteladanan para wali dan ulama terdahulu.
Selepas manaqib, acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Bapak Kyai Muhlisin. Dalam ceramahnya, beliau mengutip dari kitab Dala’ilul Khairat, menjelaskan bahwa shalawat merupakan salah satu bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Rasulullah SAW dan Allah SWT.
“Shalawat yang baik adalah shalawat yang dilakukan dengan hati yang ikhlas dan sesuai tuntunan,” tutur Kyai Muhlisin. “Karena bershalawat berarti berhubungan ruhani dengan Rasulullah SAW, seakan-akan kita bertemu dengan beliau. Namun, jika shalawat disertai maksiat, maka hukumnya tetap dosa, karena maksiat tidak menjadi baik hanya karena disertai shalawat.”
Kegiatan yang rutin diadakan setiap selapanan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi antarjamaah serta memperkuat semangat keagamaan masyarakat Desa Sukodadi dan sekitarnya. Pengajian ditutup dengan doa bersama dan santapan sederhana yang disediakan oleh ndalem.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan jamaah semakin istiqamah dalam bershalawat, memperbanyak amal kebaikan, serta menjadikan pengajian sebagai sarana menambah ilmu dan memperkuat iman.


Share :
32° C
30° C